Selasa, 24 Januari 2012

Jerit payah seorang anak rantau

Tanah perantaun tanah impian, namun semua itu baru aku mengerti apa arti kata "rantau".
Masa pergantian musim dari masa sekolah ke masa kerja membuat aku NGEDOWN, aku merasa apakah aku mampu menjalani ini semua?
Aku terus bersabar dengan keadaanku, bahakan tidurku diatas karpet dengan selimut sarung dan bantal tas yang berisi pakaianku. Kalo pagi-pagi aku harus bersabar ngantri untuk mandi karena di satu rumah kontrakan dihuni 18 orang.
Semua bisa aku tepis dengan rangkulan dari teman-temanku.

Published with Blogger-droid v2.0.4
Published with Blogger-droid v2.0.4

Jumat, 13 Januari 2012

Anak jalang di tanah rantau

Berawal dari ikut tes di salatiga dengan peserta yang begitu banyak saya merasa canggung dan ragu, tetapi semua itu dapat saya kalahkan dengan rasa keyakinan dalam dada. Waktu itu ada 3 tes yang saya ikuti mulai dari tes psikotes, tes fisik dan medikal cek up. Tes demi 2 tes sudah saya lewati dan alhamdulillah lolos, nmun ada satu tes lagi yaitu medical cek up. Disitulah saya merasa tes ini tidak lolos karena saya seorang perokok. Hari demi hari aku lewati, aku menunggu apakah aku lolos. Pada suatu hari handphoneku berbunyi dan ternyata itu pemberitahuan bahwa aku lolos. Rasa senang yang amat sangat bagi saya. Namun perjuanganku msaih belum berakhir disini
Waktu itu ada 33 peserta yang lolso